Rabu, 05 Oktober 2011

Tanpa Kamu...


Kepada kamu dengan penuh kebencian….hmmm, tidak, tidak tidak, aku tidak mungkin mempunyai rasa benci kepada kamu. Aku hanya benci ketika harus mengandalkan seluruh bagian otak, dan gaya bicaraku ketika berbicara denganmu, seluruh permainan kata-kata, pemilihan diksi, dan retorika ketika harus membalas sms, bbm, ym, tweet bahkan postingan facebookmu. Dan aku tidak menyesal ketika harus mengalami itu semua, menurutku itu adalah sebuah proses yang harus dijalani seorang manusia untuk dapat bertahan hidup dengan seseorang yang tentunya hanya untuk membuatmu tersenyum.  

Ya, senyummu adalah sebuah lengkungan lembut yang dapat meluruskan banyak hal dalam hidupku, seolah kamu adalah seorang malaikat yang mempunyai sayap dan senjata bernama senyum, namun itu semua akan menjadi bumerang bagiku ketika aku tau aku dalam situasi dan waktu yang salah.

Kisah itu dimulai ketika aku harus bertemu dengan kamu di sebuah ruangan. sederhana, kejadiannya hanya singkat, aku bertanya dan kamu menjawab. Mungkin kamu berpikir adalah sebuah kewajaran jika ada seorang yang bertanya dan kamu akan menjawabnya karena kamu memang tau jawabannya. Tapi tidak bagiku, saat itu aku berpikir bahwa kamu adalah seorang Dewi Psikhe yang konon adalah perempuan yang sangat cantik dalam mitologi Yunani. Senyummu, ya, senyummu yang membuatku terbang, sungguh ini bukan omong kosong.
Sialnya, aku bukanlah seorang cupid yang bisa menembakan panah asmara kepada siapa saja yang aku sukai, untuk itu aku membutuhkan sedikit ruang untuk bisa mengenalmu, ya, mungkin hanya mengenalmu.

Usahaku tidak sia-sia, aku berhasil mengenalmu bahkan aku berhasil membuat kita saling menyapa, aku senang, sangat senang. Beberapa kali kita sempat ngobrol, walaupun hanya di dunia maya. Namun setidaknya aku tahu sifatmu,karaktermu bahkan cara berfikirmu.
Aku harus berterima kasih kepada dunia maya yang membuat kita saling berkomunikasi, sehingga aku merasakan kenyamanan di saat berdua dengan kamu. Kita dekat, sangat dekat menurutku.  Namun, tidak bisa aku sangkal bahwa memang kamu telah memiliki seorang yang membuatmu merasa lebih nyaman dibanding aku, seseorang yang jauh diatasku dalam semua hal. Dan aku mengerti, memang benar hasratku untuk ingin selalu bersama kamu amat begitu besar, namun aku sadar bahwa aku tidak mungkin melakukan hal itu, aku hanya ingin membuatmu bahagia, melihat kamu tersenyum, tertawa dan gembira adalah sebuah dunia yang indah untukku. Aku tidak ingin egois dengan merusak hubungan yang telah kamu bina selama hampir satu tahun. Aku menghormati kamu.

Sekarang, ya sekarang aku hanya dapat tersenyum dengan melihat fotomu, dulu aku bahkan sempat berpikir bahwa hanya tinggal menunggu waktu saja untuk kamu perlahan menjauh dan kembali menjaga jarak denganku, dan akhirnya lambat laun itu akan benar-benar terjadi.

"Kini cahaya itu perlahan menjauh, jauh , akan sangat jauh, dan mungkin akan menghilang atau mungkin tidak. Cahaya itu memiliki senyum yang indah, sangat indah, cerdas, dewasa dan memiliki banyak mimpi yang indah"
Akhirnya, aku pasti akan menunggumu, benar-benar menunggumu. walaupun tidak akan ada kejelasan pada akhirnya, dan ketika memang harus sakit jika harus melihat profpict, avatar, display picture dan semua foto ketika kamu bersama dia. but, let it be.


Semoga kita bisa benar-benar bertemu di sebuah taman, taman di dekat universitas impianmu, melakukan banyak hal, hanya dengan kamu, karena tanpa kamu, aku berantakan.